SOSIALISASI DOKUMEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI (SMKI) DAN PELATIHAN LEAD IMPLEMENTER
Keamanan sistem informasi menjadi syarat mutlak dalam pengolahan data kependudukan warga negara atas dasar itu kegiatan Sosialisasi Dokumen Standar Operasional Prosedur Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Pelatihan Lead Implementasi dilaksanakan sebagai bentuk penerapan keamanan sistem informasi yang terintegrasi, kegiatan tersebut digelar pada tanggal 24 juli s/d 26 Juli 2024 di Yogyakarta dengan peserta yang berasal dari Provinsi kabupaten kota seluruh Indonesia (Sejawa).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang merespon positif kegiatan tersebut dengan mengirimkan 1 orang Pejabat Eselon III (Kepala Bidang PIAK), 1 orang Analis Kebijakan Ahli Muda, Serta 1 orang Operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, dalam pemaparan acara sosialisasi tersebut penekanan tentang ISO 27001 (Standar Internasional yang mengatur Sistem Keamanan Manajeman Informasi) menjadi prioritas dalam rangka keamanan data dikarenakan jenis serangan Cyber sudah terbagi dalam ketegori kejahatan diantara nya:
Whole Phishing :
keseluruhan phishing yg dimaksud penipuan dengan target mencuri akun korban untuk mengambil informasi penting dengan maksud & tujuan tertentu yg merupakann scammer.
Spear Attack :
serangan melalui email spear phishing yang tampak sah bagi penerimanya dan mendorong mereka untuk membagikan detail sensitif kepada penyerang.
Pharming :
jenis serangan cyber yang mengalihkan lalu lintas situs web ke situs web palsu atau berbahaya tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka penggunaaan antivirus, pengadaan perangkat lunak dan khususnya bagi daerah yang mempunyai aplikasi SIAK haruslah berstandar ISO sesuai dengan ketentuan Dirjen Kependudukan dengan pelaporan setiap triwulan.
Selain daripada itu narasumber menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi di daerah yang berorientasi pada data kependudukan cukup menggunakan website dan aplikasi SIAK saja agar menutup ruang terjadinya kebocoran dan pencurian data, serta perlu adanya pelatihan juga pembinaan mengenai standar ISO.
